MEDIAMITRAPOL.COM I SUMATERA UTARA - Jemaah Majelis Taklim Halimah bersama Rumah Komunikasi Lintas Agama Sumut menggelar pengajian Menyongsong Bulan Suci Ramadan 1440 H dengan menghadirkan Ketua DPP RKLA Hj Bunda Indah. Acara yang diawali dengan pembacaan ayat ayat suci Alquran serta kata sambutan dari Ketua DPP RKLA Hj Bunda Indah.Ketua Majelis Taklim Bunda Indah dalam ceramahNYA mengatakan” Kalau mau jadi putra / putri bangsa yang bersih, harus bisa berkorban. Dengan artinya, suatu perjuangan yang kita nikmati ialah suatu pengorbanan juga. Makanya saya lakukan keliling se Indonenesia. Kalau masalah istirahat hanya 2 jam yang saya dapatkan, itulah pengorbanan. ”Saya tidak ada mikirkan diri saya cepek dan sakit, yang saya pikirkan haya kematian. Untuk itu janganla kita mengurus dosa orang lain urus saja dosa kita, karena banyak orang hanya memikirkan kejelekan orang lain” pungkasnya.
Bunda Indah Lebih lanjut menerangkan, Memang Majelis Taklim banyak, tapi hanya untuk menggosip serta memfitnah. Maka itu Bunda Inda selaku ketua Majelis Taklim datang, untuk memperbaiki diri masyarakat. Seharusnya Majelis Taklim dapat mengikut pengajian, bisa menjadi sholeh. Tampak ribuan masyarakat yang didominasi oleh kaum ibu ibu banyak yang menitikkan airmata ketika mendengarkan ceramah Hj Bunda Indah dimana Hj Bunda Indah juga mengajak para kaum ibu ibu tersebut untuk mau bergabung di pengajian Majelis Taklim Halimah
“Adanya pengajian di Majelis Taklim, sudah pasti masyarakat takut melakukan fitnah. Berpolitik itu sebenarnya tidak masalah, tapi yang tidak sukanya menjelekan itu. Sudah jelas dalam agama memfitnah itu berdosa. Maka dari itu, kita sangat prihatin dengan orang – orang yang suka menjelekan.” ujarnya.
Acara pengajian dan silaturahmi menjelang Ramadhan 1440 H ini semakin meriah dengan pembagian hadiah mulai dari uang tunai Rp 500 ribu, rice cooker,dispenser ,kompor gas bagi pemenang kupon lucky draw seluruh jemaah pengajian yang hadir.
Pengajian yang diikuti ratusan orang ibu-ibu ini berjalan lancar dan bahkan sangat terasa kekeluargaan dimana ibu-ibu jamaah dapat berinteraksi dengan pendakwah, yang tak jarang diselingi senyum serta tawa hadirin.(Red/WN)
