Lokasi dan waktu operasi pasar murah
di sembilan Kecamatan di Kota Batam
MEDIAMITRAPOL.COM, BATAM || KEPRI - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bekerjasama dengan 48 distributor melakukan kegiatan operasi pasar sektor sembako yang merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat di sembilan wilayah Kecamatan di Kota Batam. Dari 48 distributor tersebut termasuklah diantaranya beberapa distributor sembako, koperasi petani dan juga hypermart
Berdasarkan Keppres Nomor 23 Tahun 2017, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten/Kota diketuai oleh Wali Kota Batam, H. Muhammad Rudi.
Kegiatan Operasi Pasar Murah di Kota Batam dilaksanakan selama lima hari di sembilan Kecamatan. Hari pertama pelaksanaan Operasi Pasar dilaksanakan pada Kamis, 06 Mei 2021. Kegiatan operasi pasar ini sendiri akan berakhir pada tanggal 11 Mei 2021. Tempat kegiatan operasi pasar murah perharinya dilaksanakan di dua Kecamatan sekaligus.
Operasi pasar yang dilaksanakan di Sembilan Kecamatan di daerah Kota Batam selama lima hari kedepan membuat masyarakat merasa terbantu dalam hal pemenuhan kebutuhan sembako dibawah harga pasar di Kota Batam, terutama menjelang Idul Fitri.
Hal ini senada dengan apa yang dijelaskan Bapak Pebrialin, S.E, M.S, selaku Asisten Perekonomian Pembangunan Sekretaris Daerah kepada redaksi.
“Kegiatan operasi pasar ini merupakan salah satu upaya dari Pemerintah, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan bekerjasama dengan 48 distributor dalam rangka membantu memenuhi ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dibawah harga pasar di Kota Batam, terutama disaat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.”
Pendapat serupa juga diutarakan oleh Ketua Pemantau Pelaksana Kegiatan Operasi Pasar, Zurniati, Kabag Perekonomian.
“Disaat masa susah seperti sekarang ini, pasar kaget lebih dikejar masyarakat karena harga dinilai lebih murah dari pasar resmi.
Zurniati juga menambahkan “TPID bertujuan untuk pengendalian harga. Harga-harga naik biasanya pada momen-momen hari besar, seperti saat puasa, Lebaran dan Natal, maka TPID yang diketuai oleh Pak Rudi (Wali Kota Batam), Keppres Nomor 23 Tahun 2017, melakukan kegiatan operasi pasar dengan tawaran harga-harga yang lebih murah dan dapat meringankan beban masyarakat.”
Untuk menguatkan kebenaran yang ditemukan di operasi pasar ini, Zurniati menggambarkan perbandingan harga, sebagai berikut:
Harga daging 1 kg di pasar resmi berkisar di Rp 100.000,- sedangkan di kegiatan Operasi Pasar Murah ini hanya berkisar Rp 85.000,- Lebih murah Rp 15.000,-
Cabe di pasaran Rp 40.000,- sedangkan disini hanya Rp 32.000,- Lebih murah Rp 8.000,-
Telur dan minyak lebih murah Rp 5.000 dari harga di pasaran.
Antusias warga Kecamatan Bengkong datang untuk berbelanja sangat besar. Karena pada kenyataannya harga di operasi pasar ini dijamin lebih murah dan dibawah harga pasar resmi di Kota Batam.
Erna, salah seorang warga Kelurahan Tanjung Buntung mengungkapkan rasa puasnya berbelanja di kegiatan operasi pasar murah yang dilaksanakan di depan Kantor Camat Bengkong.
“Saya merasa sangat sangat puas dan terbantu sekali. Harga-harga lebih murah. Saya jadi dapat berbelanja lebih banyak belanjaan lagi”
“Harga pasar TPID adalah harga distributor, dibawah harga pasar Kota Batam dan dijamin murah, serta dapat meringankan beban masyarakat di masa pandemi covid 19 ini.” ucap Erna.
Penerapan Protokol Kesehatan Selama Kegiatan Operasi Pasar
Kegiatan operasi pasar ini menerapkan protokol kesehatan. Para warga yang belanja harus menggunakan masker dan sebelum berbelanja mereka mendapatkan pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan alat Thermo Gun. Jika suhu tubuh diatas 37 o C, maka warga tidak diperkenankan untuk berbelanja.
Sesekali Pak Edi Marlis, selaku Koordinator Lapangan, melalui pengeras suara menghimbau agar para warga yang datang berbelanja agar tidak lupa untuk menggunakan masker selama berbelanja.
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Operasi Pasar
Tim TPID adalah tim yang memang berfungsi dan bertugas mengendalikan inflasi yang ada di Kota Batam dengan melibatkan unsur Kecamatan, Kelurahan dan Puskesmas (Dinas Kesehatan).
Camat dan Lurah dilibatkan untuk menentukan titik sentral lokasi yang mudah dijangkau dan tempatnya memadai.
Bapak Pebrialin, S.E, M.S dan Ibu Zurniati diakhir pendapat menyatakan harapan yang serupa.
“Harapan dari dilaksanakannya kegiatan ini masyarakat merasa terbantu dalam hal pemenuhan kebutuhan sembako menjelang Idul Fitri dengan harga yang murah dan terjangkau. Kegiatan ini tidak menargetkan omzet dan segala macam, yang penting kita dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Mereka tidak jauh-jauh mencari kebutuhan bahan sembako.”
Keadaaan saat kegiatan Operasi Pasar Murah dilaksanakan berjalan lancar dengan tanpa adanya keributan dan cuaca juga mendukung.
Disaat-saat kegiatan operasi pasar akan berakhir sekitar pukul 3 sore, koordinator hypermart, Bapak Wahyudi meluangkan waktunya untuk menjelaskan kepada awak media.
“Antusias berbelanja masyrakat Bengkong lebih besar dibandingkan dengan masyarakat Sagulung. Dari 20 item yang mereka jual, jenis minuman syrup paling laris terjual. Telur sekitar 300 pak. Dua lokasi yang akan memiliki rasa antusias serupa seperti di Bengkong yaitu Tiban dan Piayu. Ini dilihat jumlah masyarakatnya”.
Suasana dari awal kegiatan operasi pasar dimulai hingga penutupan menjelang pukul 4 sore berjalan dengan sangat tertib dan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. (Yophie H.S)